Nama-nama rumah adat di nusantara
NAM-NAMA RUMAH ADAT DI INDONESIA
Nama-nama rumah adat di nusantara ini sengaja admin sajikan dalam bentuk tabel agar lebih mudah dan lebih cepat untuk mengetahui beragam rumah adat yang ada di negeri kita tercinta ini.
Sudah sepatutnya bagi kita anak bangsa untuk mencintai segala sesuatu yang ada di negeri kita Indonesia ini. Salah satunya adalah rumah adat. Cara paling awal bagi kita adalah dengan mengetahui namanya.
Apakah di daerah tempat tinggal kalian masih ada yang memiliki atau menempati rumah-rumah adat sebagai tempat tinggal mereka. Atau mungkin rumah kalian yang kalian tempati saat ini adalah rumah adat? Yang jelas, sudah semakin sedikit sekali orang Indonesia, tepatnya orang yang tinggal di salah satu daerah di Indonesia yang masih menggunakan rumah adat sebagai tempat tinggal mereka.
Ok! Ini dia info mengenai nama-nama rumah adat di Indonesia/Nusantara.
No | Daerah Asal | Nama Rumah Adat | No | Daerah Asal | Nama Rumah Adat |
---|---|---|---|---|---|
01 | Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam | Rumah Krong Bade |
18 | Provinsi Nusa Tenggara Barat | Rumah Istana Sultan Sumbawa |
02 | Provinsi Sumatera Utara | Rumah Bolon |
19 | Provinsi Nusa Tenggara Timur | Rumah Musalaki |
03 | Provinsi Sumatera Barat | Rumah Gadang |
20 | Provinsi Kalimantan Barat | Rumah Istana Kesultanan Pontianak |
04 | Provinsi Riau | Rumah Melayu Selaso |
21 | Provinsi Kalimantan Tengah | Rumah Betang |
05 | Provinsi Kepulauan Riau | Rumah Selaso Jatuh Kembar |
22 | Provinsi Kalimantan Selatan | Rumah Banjar Bubungan Tinggi |
06 | Provinsi Jambi | Rumah Panjang |
23 | Provinsi Kalimantan Timur | Rumah Lamin |
07 | Provinsi Sumatera Selatan | Rumah Limas |
24 | Provinsi Kalimantan Utara | Rumah Baloy |
08 | Provinsi Bangka Belitung | Rumah Rakit, Rumah Limas |
25 | Provinsi Sulawesi Utara | Rumah Pewaris |
09 | Provinsi Bengkulu | Rumah Bubungan Lima |
26 | Provinsi Sulawesi Barat | Rumah Mandar |
10 | Provinsi Lampung | Rumah Nowou Sesat |
27 | Provinsi Sulawesi Tengah | Rumah Tambi |
11 | Provinsi DKI Jakarta | Rumah Kebaya |
28 | Provinsi Sulawesi Tenggara | Rumah Buton Malige |
12 | Provinsi Jawa Barat | Rumah Kesepuhan Cirebon |
29 | Provinsi Sulawesi Selatan | Rumah Tongkonan |
13 | Provinsi Banten | Rumah Badui |
30 | Provinsi Gorontalo | Rumah Dolohupa, Rumah Pewaris |
14 | Provinsi Jawa Tengah | Rumah Joglo |
31 | Provinsi Maluku | Rumah Baileo |
15 | Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta | Rumah Bangsal Kencono, Rumah Joglo |
32 | Provinsi Maluku Utara | Rumah Baileo |
16 | Provinsi Jawa Timur | Rumah Joglo Situbondo |
33 | Provinsi Papua Barat | Rumah Honai |
17 | Provinsi Bali | Rumah Gapura Candi Bentar |
34 | Provinsi Papua | Rumah Honai |
Ciri Khas:[up]
1.Mempunyai tangga di depan rumah sebagai jalan masuk.
2.Jumlah anak tangga umumnya ganjil.
3.Berbentuk persegi panjang.
4.Di buat memanjang dari timur ke barat.
5.Atap rumah terbuat dari daun rumbia.
6.Lantai terbuat dari bambu atau enau.
7.Dinding rumah terbuat dari kayu dan di hiasi lukisan.
Ciri Khas:[up]
1.Berbentuk rumah panggung.
2.Terdiri dari beberapa tiang bergaris sebagai penyangga.
3.Dinding rumah di hiasi dengan ornamen khas Simalungun dengan warna merah, putih dan hitam.
4.Ornamen pada dinding menggambarkan pandangan kosmologis dan filosofi budaya suku Batak.
Ciri Khas:[up]
1.Atap dengan arsitektur unik berbentuk tanduk kerbau.
2.Berfungsi sebagai tempat kediaman keluarga.
3.Tempat melaksanakan upacara.
4.Sebagai lambang kehadiran suatu kaum.
1.Memiliki kolong seperti yang ada pada rumah panggung.
2.Terdiri dari beberapa tiang berbentuk persegi panjang.
1.Memiliki kolong seperti yang ada pada rumah panggung.
2.Terdiri dari beberapa tiang berbentuk persegi panjang.
3.Mempunyai ukiran menyerupai lebah bergayut, selembayung, pucuk rebung dan masih banyak lagi.
4.Rumah Selaso Jatuh Kembar bermakna rumah yang memiliki dua selaso. Dengan arti lain lantai rumah lebih rendah daripada ruang tengah.
Ciri Khas:[up]
1.Berbentuk panjang dengan corak khas Jambi.
1.Memiliki atap berbentuk limas.
2.Terdapat lantai bertingkat-tingkat di dalamnya yang di sebut "Bengkilas" yang hanya di gunakan untuk acara keluarga.
Ciri Khas:[up]
1.Di bangun di atas sungai mirip rakit.
1.Mirip rumah panggung yang di topang beberapa tiang pebopang.
2.Kayu yang di gunakan untuk membangun rumah ini adalah Kayu Medang Kemuning.
1.Berbentuk panggung dengan ornamen khas Lampung di sisibangunan.
2.Umumnya Rumah Nowou Sesat di buat sangat besar. Namun sekarang rumah ini di buat dengan ukuran yang lebih kecil.(Mungkin karena kayu yang di gunakan untuk bahan bangunan ini sudah mulai berkurang)
1.Memiliki corak ornamen khas suku betawi.
2.Memiliki atap mirip pelana yang di lipat.
3.Mirip lipatan kebaya jika di lihat dari samping.
1.Berasal dari Jawa Barat.
2.Merupakan bagian dari Keraton Cirebon.
3.Tetap terawat dengan usia yang cukup tua.
1.Terkenal dengan kesederhanaannya.
2.Sebagian besar bagian rimah terbuat dari bahan bambu.
3.Berbentuk panggung.
1.Memiliki corak ornamen suku Jawa pada bagian sisi rumah.
2.Terdiri dari beberapa ruangan di dalamnya.
3.Pendopo di bagian depan rumah berfungsi sebagai ruang tamu.
1.Berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.Di gunakan sebagai tempat tinggal raja-raja Jawa dan pejabat kerajaan pada masanya.
3.Memiliki corak ornamen yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang merupakan lambang dari pola peilaku manusia, alam semesta dan kehidupan.
1.Terlihat artistik dengan bentuk yang minimalis.
2.Kental dengan kebudayaan leluhur terdahulu.
1.Bentuknya mirip pura dengan gapura di bagian depan rumah.
2.Kental dengan budaya dan agama Hindu.
3.Sangat mudah untuk di temukan, terutama di daerah Bali.
1.Rumah ini di bangun oleh suku asli NUsa Tenggara Barat yaitu Suku Sumbawa, Suku Sasak, Suku Dongu, Suku Dompu.
2.Zamah dahulu rimah ini di gunakan sebagai tempat tinggal raja dan ketua adat.
3.Kini di gunakan sebagai tempat tinggal masyarakat Nusa Tenggara Barat.
1.Bentuk dan arsitektur menyerupai kerucut.
2.Zaman dahulu di gunakna sebagai tempat tinggal kepala suku dan pembesar adat.
3.Seiring perkembangan zaman rumah ini di gunakan sebagai tempat tinggal masyarakat NTT.
1.Mempunyai corak dan arsitektur Suku Dayak yang terdapat pada bagian-bagian sisi rumah.
1.Memiliki kemiripan dengan Rumah Panjang.
2.Ukurannya yang besar membuatnya menjadi rumah adat terbesar ke-02 di Indonesia.
3.Satu Rumah Betang mampu menampung 150 orang atau sekitar 30-35 keluarga.
1.Di bangun oleh Suku Dayak selatan yang merupakan suku asli Kalimantan.
2.Mempunyai struktur bangunan yang tinggi dan kokoh
3.Lebih mengutamakan kekokohan bangunan daripada daya tampung bangunan.
1.Di bangun oleh suku asli Kalimantan, Suku Dayak Timur.
2.Merupakan rumah adat terbesar di Indonesia.
3.Mempunyai corak ornamen Suku Dayak Timur di bagian-bagian sisi rumah.
1.Terinspirasi dari rumah adat Suk Tidung yang juga berasal dari Kalimantan Utara.
2.Memiliki arsitektur yang lebih indah di bandingkan rumah adat di Kalimantan lainnya.
3.Keindahan pada rumah adat Baloy membuatnya di jadikan sebagai maskot daerah Kalimantan serta sebagai media menarik wisatawan.
1.Di bangun oleh suku asli Sulawesi Utara, Suku Minahasa.
2.Mirip rumah panggung dengan dua tangga di bagian depan rumah.
3.Seluruh bagian rumah di buat dari bahan dasar kayu yang telah di seleksi.
1.Mempunyai arsitektur yang mirip bangunan Suku Bugis dan Suku Toraja.
2.Memiliki teras yang luas dan anak tangga yang berjumlah ganjil.
3.Sebagian besar material bangunan berasal dari alam.
1.Berbentuk persegi panjang dengan arsitektur rumah panggung.
2.Bahan dasar pembuatannya menggunakan kayu dan juga batu alam.
3.Semakin tinggi dan besar rumah ini menunjukkan status sosial sang pemiliknya di masyarakat yang juga tinggi.
1.Memiliki empat lantai.
2..Rumah adat ini di bangun dengan teknik konstruksi kayu kait tanpa menggunakan pasat dan paku.
1.Memiliki atap rumah berbentuk perahu.
2.Terdapat hiasan tanduk kerbau di bagian depan rumah.
2.Sebagian besar bahan bangunan berasal dari kayu asli.
1.Rumah ini melambangkan kemajemukan di Maluku,
2.Berukuran besar.
3.Di gunakan untuk musyawarah dan acara hiburan.
4.Terdapat ruangan untuk menyimpan benda-benda pusaka di dalamnya.
1.Rumah ini melambangkan kemajemukan di Maluku,
2.Berukuran besar.
3.Di gunakan untuk musyawarah dan acara hiburan.
4.Terdapat ruangan untuk menyimpan benda-benda pusaka di dalamnya.
1.Terbuat dari kayu dan ilalang.
2.Berukuran minimalis dan sempit.
3.Tidak memiliki jendela untuk menjaga suhu di dalam rumah tetap hangat.
1.Terbuat dari kayu dan ilalang.
2.Berukuran minimalis dan sempit.
3.Tidak memiliki jendela untuk menjaga suhu di dalam rumah tetap hangat.
Komentar
Posting Komentar