5 PANGLIMA TERKUAT PADA MASA KERAJAAN
1. Patih Gajah Mada
PALAPA. Dalam sumpah sang patih yang berisi bahwa beliau tidak akan menikmati kesenangan dunia sebelum berhasil menyatukan seluruh nusantara.
Menurut berbagai sumber, mitologi, kitab dan prasasti dari zaman jawa kuno, beliau meniti karir semenjak tahun 1313M. Didalam Kakawin Gajah Mada, dia di anggap sebagai penjelmaan Sang Hyang Narayana (Dewa Wisnu) ke atas dunia.
Sayangnya tidak ada sumber yang dengan jelas menerangkan tentang kelahiran dan kematian sang patih.
2. Bima
Dalam bahasa sansekerta sendiri, kata
Bhimaberarti
Hebat,
Dahsyat, atau
Mengerikan. Beliau juga sering di panggil
Bhimasenakerana kehebatannya ini.
3. Musashibo Benkei
Namun dia tidak berhasil mewujudkan cita-citanya dan hanya berhasil mengumpulkan 999 bilah pedang saja. Benkei kalah oleh kecerdikan seorang samurai bernama Yoshitsune saat akan mengumpulkan bilah pedang ke-1000. Benkei lalu mengabdi pada Yoshitsune. Namun dia tewas saat membela Yoshitsune dari serangan Fujiwara No Hidehira.
Pertempuran tidak seimbang dimana pasukan lawan lebih banyak dari pasukan Benkei. Benkei tewas dalam keadaan berdiri karena di hujani anak panah dan peristiwa kematiannya di kenal dengan nama
Benkei No Tachi Ojo.
4. Muhammad Al-Fatih Murrod
Pada umurnya yang menginjak 21 tahun. Beliau sudah menguasai 6 bahasa asing. Raja dari ke Kaisaran Islam Ottoman Turki yang berhasil meluluhlantahkan Kekaisaran Romawi ini juga di kenal dengan nama
Sultan Mehmed II. Beliau memiliki julukan
Al-Fatihyang berarti
Penakluk.
5. Kebo Iwa
Dialah Kebo Iwa, panglima perang kuat yang membuat Maha Patih Gajah Mada kesulitan untuk menguasai Bali Aga.
Kerajaan Bali Aga yang merupakan anakan dari Kerajaan Daha, semula hanyalah kerajaan kecil yang di pimpin seorang raja bernama Sri Ratna Bumi Banten yang sangat di cintai rakyatnya. Beliau adalah sosok pemerintah yang sangat adil serta bijaksana. Hal inilah yang membuat kerajaan ini tumbuh menjadi makmur.
Bali Aga yang terus tumbuh membuat Kerajaan Maja Pahit geram. Dimana induk dari Kerajaan Bali Aga, yakni Kerajaan Daha sudah tunduk di bawah Kerajaan Maja Pahit, sementara Bali Aga terus tumbuh pesat dan menentang Kerajaan Maja Pahit.
Panglima kuat dari Kerajan Bali Aga yaitu Kebo Iwa, membuat Patih Gajah Mada kesulitan menaklukkan kerajaan Bali Aga.
Dengan siasat yang cerdik, Patih Gajah Mada membujuk Kebo Iwa untuk datang ke Jawa dalam rangka kerja sama antara dua kerajaan. Maja Pahit mengiming-imingi Kebo Iwa pernikahan dengan puteri Maja Pahit yang memiliki kecantikan luar biasa. Kebo Iwa mengiyakan ajakan Maja Pahit tanpa ada rasa curiga.
Sebagai mas kawin, Patih Gajah Mada menyuruh Kebo Iwa untuk membuat sebuah sumur dengan usahanya sendiri. Kebo Iwa tidak sadar bahwa perintah itu adalah perintah tipuan.
Setelah sumur jadi, pasukan Gajah Mada mengubur Kebo Iwa dengan tanah dan batu, namun rencana itu tidak membuat Kebo Iwa mati. Kebo Iwa berhasil keluar dari dalam galian sumur dan bertarung dengan Gajah Mada. Keduanya bertarung mati-matian tanpa ada yang terlihat kalah.
Kebo Iwa memprediksi bahwa hanya kematiannya yang bisa menyatukan seluruh nusantara. Kebo Iwa mengalah dengan meninggalkan Sumpah Serapah yang berisi bahwa negeri yang di bangun oleh Gajah Mada dan keturunannya akan di jajah oleh bangsa kulit putih sampai kapanpun juga.
Kebo Iwa akhirnya tewas di tangan Gajah Mada tanpa merasa kalah ataupun kecewa.
Itulah 5 panglima kuat pada masa kerajaan yang berhasil Indopen77 rangkum untuk para pembaca.
Komentar
Posting Komentar